Langsung ke konten utama

Kewiraan


PENDIDIKAN KEWIRAAN/ KEWARGANEGARAAN
Memahami Kewiraan/
Pendidikan Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi
STIE YASMI CIREBON
TAHUN 2017

Hakikat dan Rasional Pendidikan Kewarganegaraan / Kewiraan
Kewiraan (Wira = Pahlawan, Patriot, Satria, Berani, Perkasa
Kewiraan : kata sifat dari Wira
Pendidikan Kewarganegaraan adalah terjemahan dari istilah asing civic education atau citizenship education. Terhadap dua istilah ini, John C. Cogan telah membedakan dengan mengartikan civic education sebagai (Cogan, 1999:4), atau suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.
Sedangkan citizenship education digunakan sebagai istilah yang memiliki pengertian yang lebih luas yang mencakup (kewarganegaraan merupakan istilah generik yang mencakup pengalaman belajardi sekolah dan di luar sekolah, seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dalam organisasi keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media.
 
David Kerr mengemukakan bahwa Citizenship or Civics Education dirumuskan secara luas mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan (termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar) dalam proses penyiapan warga negara tersebut.
di Indonesia, citizenship education oleh beberapa pakar diterjemahkan dengan istilah pendidikan kewarganegaraan (ditulis dengan menggunakan huruf kecil semua) (Somantri, 2001; Winataputra, 2001) atau pendid
ikan kewargaan (Azra, 2002).
istilah citizenship education lebih luas cakupan pengertiannya daripada civic education. Dengan cakupan yang luas ini maka citizenship education meliputi di dalamnya pendidikan kewarganegaraan dalam arti khusus (civic education). Citizenship education sebagai proses pendidikan dalam rangka menyiapkan warga negara muda akan hak-hak, peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, sedang civic education adalah citizenship education yang dilakukan melalui persekolahan

Pendidikan Kewarganegaraan negara lain:
žCivic, Civic education (Amerika Serikat)
žCitizenship (inggris)
žLife Orientation (Afrika Selatan)
žCivic & Moral Education (Mexico)
žEducation Civicas (singapura)
žPeople & Society (Hongaria)
žTali’Matul Muwwatanah (Timur Tengah)
 
žBerdasarkan UU No. 20 Tahun 1982 tersebut, Pendidikan Kewiraan didudukkan sebagai Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) bagi mahasiswa, sedangkan bagi siswa pada pendidikan dasar dan menengah mereka tergabung dalam gerakan Pramuka.
žPada tanggal 1 Februari 1985, dikeluarkan Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewiraan dimaksudkan ke dalam kelompok Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) pada semua perguruan tinggi.
žsejak diundangkannya UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatatakan bahwa Pendidikan Bela Negara dan Pendidikan Kewiraan termasuk dalam Pendidikan Kewarganegaraan (Penjelasan Pasal 39 ayat [2]).
žKurikulum mata kuliah ini meliputi:
1)pengetahuan dan hubungan antara warganegara dan hubungan warganegara dengan negara, serta
Pendidikan Kewiraan/PPBN tahap lanjut, agar peserta didik menjadi warga negara yang handal

Apa sebenarnya Pendidikan Kewiraan itu?
üLembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) merumuskan pengertian Pendidikan Kewiraan sebagai sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia (Lemhannas, 1999:4).
ü
Pada tahun 2000-an, substansi mata kuliah Pendidikan Kewiraan sebagai pendidikan pendahuluan bela negara direvisi dan selanjutnya namanya diganti menjadi Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No.267/Dikti/2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Perubahan ini dilakukan karena mata kuliah Pendidikan Kewiraan terlalu condong atau lebih berorientasi pada aspek bela negara dalam konteks memenuhi kebutuhan pertahanan
 
Substansi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan makin disempurnakan dengan keluarnya Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/2002 dan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam rumusan Pasal 9 ayat (1) dan (2) dapat ditemui bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara (ayat 1), sedangkan dalam ayat (2) dijelaskan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara tersebut diselenggarakan melalui:
  • pendidikan kewarganegaraan;
  • pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
  • pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan
  • pengabdian sesuai dengan profesi.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Ekonomi Mikro

Contoh Soal dan Jawaban   Oleh Tri Endah NPM: 11016017 Kelas : 16M  STIE YASMI CIREBON Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak      1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg     permintaan akan jeruk menurun menjadi  600Kg,  buatlah fungsi permntaannya ? Jawaban : Dari soal diatas diperoleh data : P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni : y - y1            x - x1 ------    =    -------- y2 - y1         x2 - x1 dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat, P - P1          ...

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Contoh Makalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Pada e ra globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat, terutama bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi antar bangsa. Dengan ditetapkannya Bahasa ...

Asal Usul Sejarah Bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.                         Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang sangat besar, tetapi banyak masyarakat yang tidak tahu akan Sejarah Bangsa Indonesia sendiri, dari mana asal usul bangsa dan nama Indonesia itu berasal. Dengan semakin berkembangnya zaman, semakin banyak masyarakat yang tidak perduli akan sejarahnya sendiri . Hal ini mengakibatkan Sumber Daya Manusia di Indonesia masih di ragukan . berangkat dari permasalahan ini, kami ingin membahas tentang Asal Usul Bangsa Indonesia dan Persebaran serta Sejarah Nama Bangsa Indonesia . 1.2   Rumusan Masalah Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka saya dapat mengambil perumusan masalah “ Bagaimana Asal Usul Sejarah Bangsa Indonesia   ?” 1.3   Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat dala...